Melihat Keajaiban Sarang Hewan Lebah yang Memiliki Banyak Manfaat

Lebah merupakan hewan serangga yang hidup secara berkelompok dan tergolong ke dalam suku Apoidae. Lebah termasuk salah satu binatang yang memiliki peran serbaguna dan dapat memberikan banyak manfaat bagi kehidupan manusia. Seperti yang telah diterangkan di dalam Al-Qur’an Surah An-Nahl ayat 69 yang tertulis sebagai berikut:



Artinya: “Kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu). Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Allah SWT) bagi orang-orang yang memikirkan.”


source: https://www.google.com/search?q=foto+lebah+madu&sxsrf=AOaemvKVF7l7K9gOorBlzGYPGo9YwgI0zw:1630470846572&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=2ahUKEwiD_ICd-dzyAhXIc30KHSm8B14Q_AUoAXoECAEQAw&biw=1094&bih=486#imgrc=JqEYNNFSnD5y-M

            Novitasari et al., (2019) menyatakan bahwa terdapat kelebihan dan keistimewaan dari apa yang dilakukan oleh lebah, diantaranya adalah bahwa lebah membentuk kantung-kantung sel penyimpanan madu yang berbentuk bidang geometri segi enam. Sarang lebah tersebut begitu menakjubkan jika ditelaah lebih dalam mengenai arsitek rumah yang dibuat oleh lebah yang dapat membuat takjub manusia. Segienam yang terbentuk pada sarang lebah sangatlah simetris. Anehnya, tidak dijumpai bentuk cacat apapun pada titik sambungnya. Hal tersebut menunjukkan bahwa lebah sebenarnya berperilaku berdasarkan atas ilham yang diberikan-Nya.

            Sarang yang dibangun oleh lebah dapat menampung sebanyak 80 ribu ekor lebah yang hidup dan melakukan pekerjaan bersama-sama. Sarang lebah tersusun atas sarang madu yang berdinding lilin lebah, dengan ratusan sel-sel kecil pada kedua permukaannya. Semua sel pada sarang lebah memiliki ukuran yang sama persis. Keajaiban teknik dalam membentuk sarang yang memiliki ukuran sama persis dapat dicapai melalui sebuah kerjasama kolektif dari ribuan ekor lebah. Lebah menggunakan sel-sel tersebut sebagai tempat untuk menyimpan makanan dan memelihara lebah muda.

            Hilda (2016) menyatakan bahwa lebah menjalin kerjasama dalam membentuk sarangnya yang berupa kantung-kantung madu. Lebah membentuk kantong-kantong tersebut melalui titik yang berbeda-beda, mereka membangun dari 3 atau 4 titik yang berbeda, lebah melanjutkan pembangunan tersebut sampai bertemu disatu titik tengah, dan tidak ada kesalahan sedikitpun pada tempat dimana mereka bertemu. Lebah juga melakukan perhitungan besar sudut antara rongga satu dengan rongga lainnya pada saat membangun sarangnya. Suatu rongga yang dibangun dengan kemiringan 13 derajat dari bidang datar. Dengan begitu kedua sisinya dalam keadaan miring ke atas. Kemiringan tersebut dapat mencegah madu yang ada di dalam sarang lebah tidak tumpah.

            Manfaat dari bentuk heksagonal pada dinding sarang lebah adalah untuk memperoleh cahaya, membiarkan cahaya terpantul pada sekitar eksterior yang memiliki ukuran yang berbeda, sekaligus menerima bekas cahaya yang tersisa agar dapat meresap menuju batasan dan menghasilkan cahaya yang lurus. Meiwandari dan Sriyanti (2019) menyatakan bahwa struktur geometri pada sarang lebah sangat bervariasi namun karakteristik umum dari semua struktur tersebut adalah terbentuknya susunan sel berongga di antara dinding vertikal yang tipis. Pembangunan sarang lebah terbentuk seperti potongan yang berbentuk pipih yang memiliki dua baris sel berlawanan. Satu bagian sarang lebah terdiri dari prisma segienam dan yang terhubung pada bagian sel bawah berbentuk limas segienam. Pada saat pembangunan antar rongga sarang lebah selalu memiliki kemiringan 130° dari bidang datar.

            Allah SWT berfirman,

 

Artinya: “Dan Rabb-mu telah mewahyukan kepada lebah, “Buatlah rumah-rumah di bukit-bukit dan pohon-pohon dan pada tempat-tempat yang mereka (manusia buat).” (QS. An-Nahl ayat 68).

            Lebah dipercaya mampu memecahkan persoalan matematis yang membutuhkan suatu tingkat kognisi yang kompleks, aturan jangka pendek dan memori kerja jangka pendek. Selain itu, lebah juga telah memperhitungkan penggunaan lilin yang digunakan sebagai bahan dasar pembuatan sarangnya, viskositas dinamika bagi tekanan dan kekentalan madu yang akan mengisi sarang.

 

Referensi:

Meiwandari, M. dan I. Sriyanti. 2019. Analisis struktur heksagonal terhadap bentuk sarang lebah. Jurnal Inovasi dan Pembelajaran Fisika. 6(1): 82-89

Hilda, Lelya. 2016. Rahasia heksagonal pada sarang lebah madu (pandangan sains dan Islam).             Jurnal Darul ‘Ilmi. 4(1): 76-87.

Novitasari, C. D., B. S. Anggoro dan Komarudin. 2019. Analisis sarang lebah madu dalam geometri matematika dan Al-Quran. Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika.   8(1): 146-158. 

Comments

Popular Posts